Badai pasti berlalu. Pepatah klasik ini menjadi penyemangat paling
ampuh untuk mengarungi tahun Naga Air 2012. Lalu, harus bagaimana?
Seperti
halnya perusahaan, setiap keluarga sebaiknya membuat perencanaan
keuangan 2012 dengan rapi. Berapa besar proyeksi pendapatan, apa saja
kebutuhan yang menjadi prioritas dan harus dipenuhi. Misalnya, tahun
depan anak Anda harus masuk sekolah dan Anda ingin membeli mobil baru.
Jadi, bisa tergambar berapa belanja dan beban lainnya.
Selain
menghitung pendapatan dan prioritas depan, Anda harus mengevaluasi
pencapaian investasi sepanjang 2011. Apakah keranjang investasi tahun
2011 masih sesuai dengan target pencapaian yang telah kita buat atau
sebaliknya sudah melenceng jauh sehingga harus ditata ulang
penempatannya.
Berdasarkan catatan KONTAN, tingkat imbal
hasil investasi sepanjang 2011, sebagian besar, membukukan imbal hasil
yang cukup rendah. Apabila kita mengukur imbal hasil investasi, simpanan
di deposito perbankan, misalnya, untuk jangka waktu 1 bulan–12 bulan
cuma menghasilkan sekitar 6,7%–7%. Itu pun belum termasuk potongan pajak
penghasilan atas bunga deposito. Sementara, kalau kita mengukur imbal
hasil investasi saham secara umum, merujuk pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk enam bulan
terakhir malah masih minus 2,5%. Sementara sepanjang tahun hanya
membukukan gain 2,3%.