Monday, December 19, 2011

Mengatasi Lubang Bekas Paku

Kenyamanan sebuah rumah selain didapat dari ventilasi udara dan pencahayaan, juga didukung interiornya. Dukungan itu  termasuk di antaranya dinding bagian dalam rumah.

paku_1211Dinding merupakan media atau tempat menggantung jam dinding, foto, lukisan, serta benda-benda lain yang sedap dipandang dan menginspirasi. Biasanya, hiasan diganti sesuai suasana yang ingin diciptakan. Hal ini dapat dilakukan dengan merotasi pajangan, memindahkannya ke tempat lain, bahkan menambahkan hiasan baru. Paku atau benda tajam lainnya digunakan untuk menggantung atau sebagai pijakan benda tersebut.


Memindahkan atau menambahkan barang yang baru, membuat lubang di dinding semakin banyak, bahkan juga semakin besar. Hal ini akan berdampak dinding seolah "berjerawat" dan mengganggu pemandangan. Untuk membasmi "jerawat" itu, berikut beberapa hal yang patut Anda perhatikan:

Untuk lubang yang kecil, Anda cukup menggunakan pasta dempul tembok yang banyak dijual di toko bangunan. Bersihkan lubang dari kotoran atau pasir, kemudian masukkan pasta dempul ke lubang bekas paku tadi hingga tertutup rapat.

Setelah itu, diamkan hingga benar-benar kering dan kuat. Ampelaslah dempulan agar menjadi licin dan sempurna. Selanjutnya, dempulan dicat sesuai warna dinding. Gunakan kuas halus dan tidak terlalu besar, lalu diamkan hingga kering.

Untuk lubang yang agak besar, seperti bekas besi tumpuan/pijakan pendingin udara, ada pekerjaan tambahan yang dibutuhkan. Sebuah adukan kombinasi antara semen dan pasir dibutuhkan di sini.

Setelah lubang dibersihkan, basahi lubang tersebut, kemudian adukan pasir dan semen yang telah diberi air dimasukkan ke rongga lubang. Setelah kering, lubang yang telah tertutup tadi diberi polesan semen. Semen yang telah diberi air secukupnya dioleskan secara tipis dan merata.

Pekerjaan tersebut sering dikenal dengan istilah mengaci. Setelah selesai diaci, barulah dilakukan pengecatan. Gunakan cat sesuai dengan dinding agar jejak lubang tidak terlihat. Lakukan pengecatan kembali hingga hasil "pengecatan" sama dengan warna dinding aslinya.

Proses di atas dilakukan apabila dinding tidak dilapisi lapisan yang biasa disebut wallpaper. Jika dinding menggunakan wallpaper, Anda harus menutup dempulan yang telah diampelas dengan wallpaper yang serupa pula. Perhatikan sambungan di antara lembaran-lembaran wallpaper, dan rekatkan sesuai alur motifnya dengan perekat khusus. (*/Kompas Klasika)

0 komentar:

Post a Comment