1. Segmentasi bank
Beberapa bank bersaing pada segmen sama, yaitu rumah-rumah kelas menengah di pinggiran Jakarta dengan kisaran harga Rp150 juta – Rp300 juta. Biasanya developer sudah menggandeng bank-bank tersebut sejak awal, kecuali perumahan spesifik yang dibangun developer yang satu grup perusahaan dengan sebuah bank, dimana bank tersebut tentu dijadikan sebagai KPR pilihannya.
2. Fleksibilitas
Umumnya persyaratan pengajuan KPR di semua bank sama, namun pertimbangan fleksibilitas bank harus dijadikan pertimbangan utama. Contoh join income atau cicilan yang dibayar bersama suami dan istri seringkali menjadi masalah yang pelik.
Beberapa bank memandang istri hanya komponen penunjang untuk cicilan kredit. Akibatnya status istri tidak menjadi masalah besar, apakah istri karyawan permanen atau kontrak dan belum memiliki NPWP. Sebaliknya beberapa bank memandang istri sebagai komponen utama, akibatnya semua dokumentasi harus lengkap.
3. Birokrasi
Birokrasi terkait dengan sistem kerja bank tersebut. Beberapa bank menggunakan sistem account officer (AO), dimana proses pencarian nasabah, analisa kredit hingga appraisal dikerjakan oleh satu orang yaitu AO dari awal hingga akhir.
Keuntungannya appraisal yang dihasilkan bisa lebih tinggi, apalagi untuk rumah bekas. Sebaliknya beberapa bank lainnya menggunakan sistem bertingkat. Artinya grup bisnis dan analis adalah orang yang berbeda. Dalam kasus ini proses pencarian nasabah dikerjakan si A, sedangkan perhitungan kredit dikerjakan oleh si B. Sedikit lebih rumit memang, namun melalui sistem ini bank-bank tersebut berani menawarkan bunga paling rendah. (*/dari berbagai sumber/ciputraentrepreneurship)
citra gran | rumah cibubur | citra grand | citra indah | kuliner cibubur | timur cibubur | rumah asri | minimalis | cibubur
0 komentar:
Post a Comment